Mulai 15 Februari, Citilink terbangi The Sunrise of Java

BERITA - JAKARTA. Perandalan pertumbuhan pariwisata lagi konektivitas dempet Banyuwangi diyakini bakal terus menggeliat. Terutama, setelah maskapai Citilink terbang perdana ke kabupaten bahwa dikenal sebagai The Sunrise of Java, mulai 15 Februari 2018 mendatang.
“Pertumbuhan pariwisata Banyuwangi sangat bagus. Citilink tidak atas rugi meruyup ke sana. Maskapai lainnya pun perlu meniru Citilink,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya atas dalam kejelasan yang diterima Kontan.co.id, Senin (5/2).
Infrastruktur Bandara Banyuwangi memang tengah dikembangkan. Landasan pacu diperlama memerankan 2.500 meter dan dikembangkan 2.800 meter. Luasnya memerankan 45 meter. Pavement Classification Number ditebalkan 54. Improve pula dilakukan dalam taxiway, apron, terminal, dan ground support.
Peningkatan infrastruktur selesai dekat pertengahan tahun ini. Pesawat berbadan lebar nanti bisa mendarat dekat sana.
"Banyuwangi hendak memerankan destinasi kelas dunia. Unsur 3A-nya laksana atraksi, aksesibilitas, dan amenitas antara banyuwangi semakin berkuasa,” kata Arief.
Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo mengatakan, konektivitas ini pasti buat merupakankan paralel dengan peluang tumbuh pariwisata dempet zona penyangga. Pintu go international pun buat semakin terungkap lebar bagi pariwisata daerah dengan penerbangan ini.
“Semua aspek terkait Banyuwangi itu sangat menarik. Alamnya memang eksotis lagi selaku daya tarik wisakeriangann. Kuliner antara sana juga sangat khas. Fasilitas lengkap. Harganya oke,” ungkap Juliandra.
Bicara soal riil bisnis? Menurut catatan Kemenpar, Return on investment hadapan sana menembus angka fantastis 2.400% ala 2017. Income perkapita mencapai 41,46 juta. Angka ini nomor dua sehabis Surabaya.
Tahun 2018, pertumbuhan ekonomi kawasan diprediksi 5,56%. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tumbuh Rp 76,86 triliun. Inflasi 3%-4%. Sektor pariwisata optimistis tumbuh 8,41%.
Cek Berita dan Artikel yang lain dempet Google News