Pengacara Dosen Cabul di Balikpapan Kantongi Fakta Berbeda pada Polisi

Balikpapan, Sobat - Kasus pencabulan oknum dosen kampus swasta dempet Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) masih hangat jadi perbincangan. Apalagi umpannya sama memakai ananda dempet bawah umur (14) siswi SMP dempet Penajam Paser Utara (PPU).
Setelah berjalannya batas urip, satu per satu bukti mulai bermunculan. Salah sendiri disampaikan pihak pengacara terkira inisial AL (44) tentang kliennya adapun berkelainan ketimbang sudah disampaikan polisi ke publik.
"Memang awalnya cerita AL pada kami sececah bervariasi dengan temuan penyidik," kata Pengacara Agus Wijayanto, Selasa (14/9/2021).
1. Perjarakan dalil-dalil wujud diangkut ke persidangan
Agus mengaku mendampingi kliennya sejak ditahan Unit Perlindungan Perempuan demi Anak (PPA) Polresta Balikpapan engat diangkut penyidik Polres PPU. Selama itu pula, AL menceritakan kronologis kejadian nan berpertikaian demi disampaikan pihak Polres PPU.
Meskipun begitu, Agus enggan merinci kronologis kejadian sesuai versi dari pihak terkira. Ia atas membawa cena-cena terbilang ekstra dalam reaksi persidangan dekat PPU.
"Nanti dibuktikan dengan persidangan. Saat ini kita hormati metode nan sudah berjalan dengan penyidik Polres PPU sudah sangat saling menolong," ujarnya.
Mitranya berdomisili antara PPU bernama Supriadi yang nantinya mendampingi tersangka semasa menjalani operasi pemeriksaan.
2. Tersangka mengklaim menolong korban alami kekerasan
Agus mengatakan, kliennya seakuratnya berniat menolong umpan yang mengaku alami tindak kekerasan. Korban diajak ke Balikpapan untuk selanjutnya diserahkan atas pihak Pusat Pepemberian Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Balikpapan.
Korban curhat sedang mengalami makeliru.
Tersangka AL kerap mendampingi budak-budak korban kekerasan atau mereka adapun kabur dari rumah. Selama ini, ia sudah menolong seberlimpah sembilan budak adapun dimuat ke pihak P2TP2A Balikpapan.
"Jadi bukan menculik menurut AL. Karena selama ini AL agak sering mendampingi anak-anak yang mengalami kekerasan atau kabur daripada rumah, katanya sudah ada 9 anak yang ditolong ke PTP2A Balikpapan, bisa dicek di sana," jelasnya.
Agus menolak mengomentari tuduhan polisi hadapan mana kliennya pun menyetubuhi bulan-bulanan.
"Itu aja dulu mas, nanti benturan lewat penyidik," tandasnya.
3. Tersangka hendak diperiksa kejiwaannya
Lebih lanjut, Agus berencana melakukan pemeriksaan terhadap kejiwaan kliennya itu. Sebab kondisi psikis AL agak bersilih, sebatas dibutuhkan pemeriksaan kejiwaan agar mengetahui kondisi psikisnya.
"Mengingat psikisnya agak bertukar-ubah kalau kita lihat profil AL ini kan aktivis LSM maka pengamat sosial, dosen maka pernah bakal calon wali kota, tapi melihat adanya kejadian ini sepertinya ada adapun kurang pas, perlu pemeriksaan kejiwaan agar jelas kondisi psikisnya bagaimana," kainterogasi.
Agus berharap penyidik Polres PPU memberikan izin menjumpai memeriksakan kondisi kejiwaan tersyaki.
4. Penyebab terjadi pelecehan seksual dilakukan manusia
Sementara itu, Psikolog Balikpapan Patria Rahmawaty mengatakan, ada berjibun motif atau argumentasi kenapa seseorang menjadi dalang pelecehan seksual. Faktor-faktor laksana permakhilafan seksual, riwayat kekerasan di masa halus, trauma masa lalu, ataupun peran otoritas dalang pada objek.
Patria menambahkan, peristiwa pelecehan atau kekerasan seksual merupakan persoalan nan lazim ada dalam sekitar masyarakat. Kasusnya bagaikan gunung es nan nampak dalam permukaan sekuku, karena tidak semua korban nyali besar untuk melaporkan kepada pihak berwajib bersama dasar malu dan aib.
Sehubungan itu, Patria menyarankan agar dilakukan pemeriksaan psikologis mendalam terhadap terduga dengan target. Pemeriksaan psikologis menjumpai memberikan treatment kondisi kejiwaan target dengan terduga.
“Pemeriksaan psikologis pemeran lebih lanjut untuk mengetahui motif seakuratnya,” ujarnya seraya menambahkan treatment psikologis juga membantu kejiwaan umpan.